Imunisasi dan vaksinasi menjadi suatu kegiatan yang biasanya dilakukan untuk membantu manusia menghadapi penyakit yang berbahaya. Virus di dunia itu ada banyak sekali dan manusia membutuhkan adanya vaksinasi dan imunisasi ini untuk bisa mendapatkan kekebalan terhadap virus. Tapi keduanya sebenarnya memiliki perbedaan dan ada beberapa hal yang harus diketahui dari keduanya, berikut ini penjelasannya.
Vaksinasi
Vaksinasi merupakan sebuah kegiatan pemberian vaksin yang bisa dilakukan dengan cara melalui suntik atau melalui oral atau mulut. Pemberian vaksin ini biasanya bertujuan untuk bisa membuat tubuh memiliki kekebalan tubuh terhadap virus dari vaksin yang diberikan. Vaksin itu sendiri memiliki beberapa tipe, di mana pemberiannya tentu bergantung pada kondisi dari virus maupun dari tubuh manusianya.
Berikut ini beberapa tipe vaksin yang mungkin harus kalian ketahui.
1. Vaksin Mati
Vaksin mati ini merupakan jenis vaksin yang dibuat dari virus suatu penyakit yang sudah dibunuh atau dimatikan dengan berbagai macam cara. Virus mati yang masuk ke dalam tubuh ini diharapkan akan membantu tubuh untuk mengenali virus tersebut dan membuat imun untuk melawan virusnya. Tapi memang vaksin mati ini dinilai kurang efektif dalam membangun antibodi dan tidak bisa digunakan hanya satu kali saja.
Biasanya untuk menghasilkan perlindungan yang maksimal vaksin mati ini harus dilakukan pengulangan beberapa kali supaya tubuh bisa membentuk antibodi sendiri. Ada banyak sekali contoh vaksin tipe ini seperti vaksin flu, vaksin polio, dan masih ada banyak lagi yang lainnya.
2. Vaksin Hidup
Vaksin hidup merupakan vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan, jadi masih dalam keadaan hidup namun sangat lemah. Banyak orang mengira bila memasukkan virus yang masih hidup itu akan sangat berbahaya bagi tubuh, padahal sebenarnya tidak. Virus yang dimasukkan dalam vaksin hidup itu sudah sangat lemah, sehingga justru bisa merangsang tubuh membentuk imunitas terhadap virus tersebut.
Vaksin hidup ini relatif lebih lama dan bahkan bisa berlaku seumur hidup, sehingga biasanya pemberiannya hanya 1 sampai 2 kali saja. Ada beberapa contoh vaksin hidup yang banyak dipakai di Indonesia saat ini seperti misalnya vaksin cacar air, vaksin MMR, dan masih ada banyak lagi.
Lihat juga : Mengenali Penyakit Langka yang Jarang Diketahui
3. Vaksin Toksoid
Sesuai dengan namanya vaksin Toksoid ini mengandung toksin atau racun yang dihasilkan oleh bakteri suatu penyakit. Fungsi pemberian vaksin Toksoid ini untuk bisa menangkal racun yang dikeluarkan bakteri tersebut di dalam tubuh. Vaksin tipe ini biasanya sudah diolah secara khusus untuk bisa masuk ke dalam tubuh dan tidak membahayakan tubuh itu sendiri.
Biasanya vaksin tipe ini hanya diberikan satu kali atau pada kasus tertentu ketika seseorang mengalami penyakit akibat racun dari bakteri. Ada beberapa contoh tipe vaksin ini yakni vaksin tetanus dan juga vaksin difteri.
4. Vaksin Biosinetik
Vaksin Biosinetik ini merupakan vaksin yang sudah mengandung antigen, di mana proses produksinya dibuat menyerupai virus atau bakteri. Jadi vaksin ini akan dibuat berdasarkan virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit dan sudah beserta dengan antigen di dalamnya. Biasanya vaksin ini akan diberikan kepada orang-orang yang memiliki kondisi khusus yakni gangguan sistem kekebalan tubuh.
Ada beberapa contoh vaksin tipe ini yakni vaksin Hib dan juga vaksin mRNA.
5. Vaksin Vektor Virus
Vaksin vektor virus ini merupakan jenis vaksin yang cukup rumit, karena akan mempergunakan protein yang dimiliki oleh virus penyebab penyakit. Namun protein yang digunakan tadi akan dimasukkan ke dalam tubuh virus lain yang mungkin tidak berbahaya bagi tubuh. Virus lainnya ini akan membawa protein dari virus penyebab penyakit ke tubuh, sehingga bisa merangsang sistem kekebalan tubuh.
Vaksin ini bisa dibilang cukup efektif selama virus yang dipilih sebagai pembawa protein itu memang aman bagi tubuh dalam jangka waktu lama. Salah satu contoh vaksin dengan jenis ini dan sangat populer belakangan ini adalah vaksin COVID 19 untuk produk tertentu. Beberapa produk memasukkan protein dari virus COVID 19 ke Adeno virus sebagai pembawa protein ke dalam tubuh.
Jadi bisa dibilang vaksinasi ini adalah sebuah kegiatan pemberian vaksin kepada pasien yang membutuhkan dengan tujuan membangun sistem kekebalan tubuh.
Lihat juga : Terapi Pengobatan Alternatif di Indonesia, Begini Manfaatnya
Imunisasi
Imunisasi merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan proses yang kompleks, di mana tujuan akhirnya adalah terciptanya imunitas. Jadi bisa dibilang vaksinasi itu sendiri merupakan bagian dari dalam imunisasi, karena bertujuan membangun sistem kekebalan tubuh. Sementara kegiatan imunisasi ini adalah langkah-langkah untuk membangun imunitas dalam individu atau juga komunitas dalam sebuah populasi masyarakat.
Imunisasi sendiri terdapat 2 tipe yakni imunisasi aktif dan juga imunisasi pasif, berikut ini kami akan coba berikan penjelasannya.
1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif itu adalah sebuah langkah aktif yang akan mendorong dan merangsang tubuh manusia untuk membentuk antibodi terhadap penyakit. Vaksinasi ini masuk ke dalam proses imunisasi aktif, karena pemberian vaksin biasanya dilakukan untuk langkah imunisasi aktif. Jadi nantinya vaksin akan dimasukkan ke dalam tubuh untuk kemudian mendorong tubuh membentuk sistem kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi aktif ini biasanya bisa bertahan lebih lama atau bahkan bisa melindungi tubuh dari penyakit tertentu seumur hidup.
2. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif itu adalah langkah pemberian antibodi, jadi bukan merangsang tubuh untuk membentuk antibodinya sendiri. Imunisasi pasif ini biasanya tidak bisa bertahan lama, biasanya hanya dalam hitungan minggu atau dalam hitungan bulan saja. Jadi biasanya imunisasi pasif ini akan diberikan lebih dari satu kali, bahkan bisa juga diberikan secara berkala tergantung dari penyakit yang diderita.
Biasanya imunisasi ini diberikan kepada anak-anak, meskipun ada beberapa kasus orang dewasa yang diberikan imunisasi ini. Ada beberapa contoh imunisasi pada anak yang mungkin harus diketahui oleh para orang tua atau calon orang tua. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. BCG
BCG merupakan vaksin yang dipakai untuk membuat tubuh memiliki kekebalan terhadap penyakit TBC dan diberikan sejak lahir. Biasanya bayi dengan usia 1 bulan sudah harus mendapatkan imunisasi BCG ini, supaya bisa terhindar dari penyakit TBC. Untuk bayi yang memiliki usia di atas 3 bulan perlu ada pemeriksaan tuberkulin terlebih dahulu sebelum menerima vaksin BCG ini.
2. DPT
DPT merupakan vaksin kombinasi yang akan melindungi anak-anak dari beberapa penyakit seperti difteri, pertusis, dan tetanus. Penyakit tersebut memang sangat mudah menyerang bayi dan juga anak-anak, sehingga pemberian vaksin DPT ini sangat penting dilakukan. Imunisasi DPT ini bisa dilakukan bersamaan dengan vaksin Hepatitis B.
Imunisasi DPT ini diberikan 3 kali di mana untuk yang pertama itu adalah bayi di atas 6 minggu, lalu yang kedua di usia 18 bulan. Setelah itu penerimaan vaksin DPT yang terakhir adalah di usia 5 tahun dan pada usia 12 tahun bisa menerima vaksin tetanus.
3. Polio
Imunisasi polio ini diberikan untuk membuat tubuh anak terhindar dari penyakit poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan. Biasanya Polio ini diberikan dengan cara di teteskan ke mulut saja, jadi cukup mudah pemberiannya.
4. Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B ini sudah jelas dipergunakan untuk bisa mencegah anak terkena penyakit Hepatitis B yang juga sangat berbahaya. Pemberiannya sendiri ada 3 kali di mana sejak 12 jam setelah bayi lahir dan kemudian setelah usia 1 bulan ke atas. Pemberian yang ketiga itu bisa di usia 3 bulan atau juga 6 bulan, namun pemberian vaksin Hepatitis B ini harus berjarak 4 minggu minimal.
5. Campak
Vaksin campak juga merupakan vaksin yang diberikan untuk menghindarkan anak dari penyakit campak. Vaksin ini diberikan total 2 kali yakni pada usia anak 9 bulan dan kemudian pada usia anak 6 tahun.
Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi
Meskipun vaksinasi dan imunisasi terkesan sama, akan tetapi keduanya sebenarnya berbeda dan memiliki aturan yang berbeda juga. Berikut ini beberapa poin perbedaan dari kedua hal tersebut.
1. Tujuannya
Tujuan dari vaksinasi itu adalah pemberian vaksin terhadap seseorang untuk bisa merangsang terbentuknya imunitas tubuh. Sementara proses imunisasi itu tujuannya adalah menciptakan imunitas pada individu atau kelompok yang mana caranya adalah dengan vaksinasi. Jadi memang tujuan akhirnya sama, namun vaksinasi biasanya hanya berhenti sampai kepada pemberian vaksin atas penyakit tertentu saja.
2. Cara Kerjanya
Cara kerja dari imunisasi dan vaksinasi pun berbeda, di mana vaksinasi cara kerjanya adalah dengan memberikan vaksin baik melalui suntik atau oral. Tetapi imunisasi itu adalah langkah untuk membangun imunitas tubuh dan salah satu langkahnya adalah dengan vaksinasi. Bila kita melihat tentu saja cara kerja vaksinasi ini hanya satu kali saja, sementara imunisasi bisa beberapa kali.
Beberapa vaksin memang harus diberikan beberapa kali untuk bisa berhasil membangun imunitas tubuh terhadap penyakit tertentu. Jadi imunisasi itu lebih kompleks dari vaksinasi, karena tujuannya adalah keberhasilan terbentuknya imunitas terhadap penyakit tertentu.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Imunisasi dan Vaksinasi
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat akan memberikan atau menerima imunisasi atau vaksinasi ini. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Harus dalam Kondisi Sehat
Untuk bisa menerima vaksin saat imunisasi itu memang harus dalam kondisi sehat, karena tubuh yang sehat akan bisa membantun imunitas. Jadi bila dalam kondisi tidak sehat atau mungkin sudah terkena penyakit dari vaksin yang akan diberikan, maka tidak bisa. Itulah mengapa beberapa vaksin diberikan setelah orang sudah melalui serangkaian tes, karena memang harus dalam kondisi sehat.
2. Waktu Pemberian Vaksinasi
Waktu pemberian vaksin ini juga sangat penting, karena bila salah waktunya bisa jadi malah berbahaya dan mengancam nyawa. Pemberian vaksin itu sendiri harus memperhatikan waktunya, terutama pada imunisasi anak yang harus memperhatikan usia dari anak. Setelah itu juga harus memperhatikan mengenai rentang waktu, karena ada vaksin yang tidak bisa diberikan secara berdekatan.
Mengetahui lebih mendalam mengenai vaksinasi, imunisasi dan vaksin ini akan membantu kalian bisa menerima vaksin dengan lebih maksimal. Jadi perhatikan beberapa hal penting di atas saat akan menerima vaksin, supaya nantinya kalian bisa mendapatkan imunitas yang diharapkan.